Monday 28 April 2008

Bimbang

saat rasa ini semakin pupus perlahan
kau yakinkan untuk tetap bertahan
pelukanmu erat meneguhkan aku
ciuman hangat aku dapat di pipi
segala luka pun terobati
sepi di hati riuh kembali
meski kebahagiaan bersamamu tak abadi

dikala jiwa ini merasa tanpa arti
hadirmu tevarkan berbagai arti
defenisi yang tak mudah dimengerti
lekat menguat mencoba nekat
tetap berdiri bertahan menanti
berharap waktu memenuhi mimpi
tanpa sesal yang mengikuti
keindahan ataukah kehancuran nantinya...

No comments: